SENI SINI

Saya selalu penasaran dengan mereka yang memiliki ketertarikan dengan seni, memutuskan hidup di dalamnya untuk kemudian bersama-sama tumbuh lewat landasan sederhana: saling menghidupi. Apa gerangan yang mendorong seorang seniman untuk tak hanya sekedar berkreasi, namun juga menanamkan kepercayaan mewujudkan mimpi-mimpi?

Kita umumnya mengetahui seni tersedia dalam beberapa pilihan untuk digeluti. Entah sekedar menjadi hobi, medium pengisi pundi-pundi, meningkatkan standar pamor pada media sosial terkini maupun yang semurni ini: memberi jalan untuk pikiran pikiran yang ingin berkomunikasi.

Secara pribadi, saya berdiri pada dua kebutuhan, uang dan komunikasi layak juang. Menggambar dan menulis sudah saya percayakan untuk meningkatkan kualitas hidup secara finansial dan (tentunya) akal. Kadang saya menggambar untuk mengilustrasikan tulisan (buah pikir pribadi, maupun mereka yang memercayakan miliknya pada saya), kadang sebaliknya, saya menulis untuk mempreteli apa apa yang saya telah jadikan kesatuan karya seni (dalam bentuk gambar). 

Banyak yang menerjemahkan seni sebagai/lewat nananini, menerapkan standar/aturan tatatiti. Banyak yang menyetujui jika berkesenian baiknya begini, selebihnya begitu. Ada golongan yang lebih nyaman untuk membiarkan prosesnya mengalir, ada juga yang sangat peduli dengan konsep maupun rancangan. Ada yang memilih menyembunyikan petunjuk-petunjuk makna di balik suatu karya, ada pula yang tidak keberatan membeberkannya dengan tujuan mempermudah komunikasi. Lumrah.

Intinya, jaga bara. Terlebih jika apa yang menguatkan hasrat kita untuk tetap hidup ada padanya.

Comments

Popular posts from this blog

LANTAR SAMAR

AKU SEORANG PILOT

KEMENANGKALAHAN