KEMENANGKALAHAN

Saya bukan tipe orang kompetitif. Begitu yang saya rasa dalam sepuluh tahun terakhir. Setelah dipikir sesekali ke berkala, saya kemudian sadar. Saya cuma orang yang kapok kalah, akhirnya mengkerut. Bermacam pengalaman terkait inkompetensi penyebabnya.

Kalau ditarik ke masa yang lebih lampau, saya akui. Saya orangnya kompetitif sekali. Saya selalu menang, saya terobsesi dengan itu. Gairah yang mana menjadi salah satu elemen fundamental pembentuk siapa saya ya kemenangan. Kalau tidak tercapai, saya kesal. Penekanan sugestinya kemudian seputar balas dendam. Tentu, masih dalam skala etis.

Namanya bara hidup, kapan ia meredup cepat atau lambat bisa datang. Intensitas kalah luar biasalah yang pada akhirnya membuat saya tunduk. Kepasrahan, yang mana saya pilih, bukan semata-mata mengiyakan skenario Gusti Allah. Toh bagaimanapun juga lebih menyehatkan. Tidak ada ambisi, tidak ada obsesi. Stabil.

Saya sudah mengumpulkan cukup cerita. Bagaimana pergulatan dengan kehidupan merubah atau bahkan mengembangkan pola pikir setiap orang. Pada akhirnya mereka yang bahagia adalah mereka yang ikhlas. Bukan berarti nirupaya, tapi nirobsesi. Apa yang terjadi, terjadilah.

Comments

Popular posts from this blog

LANTAR SAMAR

AKU SEORANG PILOT